Laporan: W Widodo
SALATIGA | BERITA-GLOBAL - Sebanyak 4,564 Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 di Kota Salatiga secara resmi dilantik oleh Ketua KPU Kota Salatiga. Pelantikan berlangsung di Gedung Dinas Pertanian dan Perkebunan Balai Benih dan Tanaman Prov. Jateng pada Kamis (25/1/24).
Kegiatan pelantikan tersebut terpusat di dua lokasi berbeda, yaitu Gedung Pertemuan Daerah (GPD) dan Gedung Tennis Indoor. Anggota KPPS yang tersebar di 652 Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan mulai bertugas setelah dilantik, dengan setiap anggota memiliki tanggung jawab masing-masing selama satu bulan ke depan. Sebelum pemilihan dilaksanakan, mereka akan fokus pada sinkronisasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) di masing-masing TPS.
Hadiri pelantikan tersebut Pj. Wali Kota Salatiga, Kepala Bakesbangpol, Camat, Lurah, dan sejumlah undangan. Ketua KPU Salatiga, Yesaya Tiluata, menyampaikan sambutan resmi dari Ketua KPU RI, mengungkapkan bahwa pelantikan KPPS secara nasional melibatkan 5,741,127 anggota untuk 820,161 TPS di 71 ribu titik pelantikan.
Tiluata juga menyoroti inisiatif KPU untuk mengurangi dampak lingkungan dengan menanam 5,709,898 bibit pohon serentak di lokasi pelantikan. Hal ini sebagai respons terhadap dampak signifikan logistik pemilu berbahan kertas terhadap kelestarian alam. Dia menegaskan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.
Salah satu anggota KPPS, Rifandi dari Kelurahan Dukuh (TPS 002), berbagi motivasinya terlibat dalam Pemilu 2024. "Motivasi saya untuk ikut serta sebagai pelaksana dan membantu menyukseskan pemilihan umum di desa saya, serta menjamin keberlangsungan pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil."
Pj. Wali Kota Yasip Khasani berharap para anggota KPPS dapat menjalankan tugas dengan baik dan gembira. Ia menyambut kegiatan tersebut dengan gembira dan menekankan pentingnya koordinasi untuk memastikan kesuksesan Pemilu. Khasani juga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan guna menjaga kesehatan anggota KPPS, mencegah kejadian-kejadian yang mungkin terulang. (*)
