Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Simulasi Megathrust Selat Sunda: Kesiapan Warga Pandeglang Hadapi Ancaman Tsunami

Redaksi
Friday, September 6, 2024
Last Updated 2024-09-06T03:36:20Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Pasang Iklan Disini

 

Istimewa

Laporan: Anta


PANDEGLANG | SUARAGLOBAL.COM – Suara kentongan dan sirine yang meraung-raung di Kampung Tembong, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengawali simulasi evakuasi bencana gempabumi dan tsunami. Latihan ini diselenggarakan oleh BNPB dan BMKG, sebagai respons terhadap potensi ancaman gempa besar di zona subduksi megathrust Selat Sunda.


Peringatan dini tersebut muncul hanya dalam waktu lima menit setelah terjadinya gempa berkekuatan magnitudo 8.7, dengan kedalaman 10 kilometer. Warga Kampung Tembong yang mendengar peringatan itu segera bergegas meninggalkan rumah dan menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) di masjid setempat.


Simulasi yang melibatkan 200 peserta ini dibantu oleh tim Desa Tangguh Bencana (Destana) yang bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Pandeglang. Dalam simulasi, evakuasi difokuskan pada kelompok rentan, seperti ibu hamil, anak-anak, lansia, warga difabel, serta mereka yang terluka.


Sesuai arahan kepala desa, alat-alat sederhana digunakan untuk membantu mengangkut warga yang mengalami cedera, sementara rambu-rambu jalur evakuasi mempermudah pergerakan warga. Setibanya di TES, tim medis sudah siap melakukan pemeriksaan dan penanganan awal.


Simulasi ini tak hanya berlangsung di Pandeglang, tapi juga di Kabupaten Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat), Kabupaten Pangandaran (Jawa Barat), dan Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah). Pada hari Kamis, (5/9), keempat lokasi tersebut serempak mengadakan simulasi evakuasi mandiri yang dipimpin oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan dukungan pemerintah daerah setempat.


Sebelum simulasi, apel kesiapsiagaan di Pandeglang yang melibatkan 500 personil dari berbagai instansi, termasuk Muspida, Basarnas, BMKG, dan relawan, menegaskan pentingnya latihan berkala dalam menghadapi potensi bencana megathrust.


Raditya Jati, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, menyampaikan pentingnya simulasi ini sebagai langkah antisipasi atas potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi di sepanjang pantai Pandeglang. Kabupaten ini dipilih karena memiliki garis pantai sepanjang 307 km, mencakup 56 desa yang sangat rentan terhadap bencana.


BNPB berharap simulasi ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang berada di sepanjang zona megathrust Sumatra dan Jawa. Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, BNPB juga memberikan bantuan logistik kepada pemerintah Kabupaten Pandeglang, termasuk tenda pengungsi, velbed, light tower, genset, matras, dan dana siap pakai sebesar 200 juta rupiah.


Kesiapan menghadapi bencana megathrust menjadi krusial, mengingat potensi ancaman yang bisa mengancam ribuan nyawa di sepanjang pantai barat Indonesia. Simulasi semacam ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam meminimalisir dampak jika bencana benar-benar terjadi. (*)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Banner