Istimewa |
Laporan: Wisnu
PAPUA | SUARAGLOBAL.COM - Satgas Gabungan Marinir Pulau Terluar (Puter) XXVIII TNI Angkatan Laut (TNI AL) berhasil mengamankan terduga anggota Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) di Kampung Mapia, Distrik Supiori Utara, Kabupaten Supiori, Papua, pada Sabtu (3/4). Operasi ini melibatkan sinergi antara TNI AL, TNI Angkatan Darat (TNI AD), Polri, dan masyarakat setempat.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (5/8), Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Biak, Kolonel Mar Jinawi Atut Waluyanto, menyampaikan kronologis penangkapan. Pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024, Tim Satgas Mar Puter XXVIII yang beroperasi di Pulau Fanildo melaksanakan kegiatan bakti sosial di Kampung Mapia. Saat itu, mereka menerima laporan dari warga setempat tentang adanya orang tak dikenal (OTK) yang berperilaku mencurigakan selama satu hari.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Satgas Mar Pam Puter mendatangi OTK yang diidentifikasi dengan inisial PB, yang diduga merupakan anggota OPM. Saat dimintai keterangan mengenai identitasnya, PB menolak untuk mengaku. Tim Satgas Mar Pam Puter XXVIII kemudian melakukan pemeriksaan tas PB secara paksa dan menemukan beberapa barang bukti penting, di antaranya Kartu Tanda Anggota (KTA) OPM, seragam loreng lengkap, dan berkas-berkas terkait West Papua.
Setelah itu, terduga pelaku beserta barang bukti tersebut dibawa ke Biak menggunakan KRI Kapak-625 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Rahmat Arief. KRI Kapak-625 adalah unsur KRI di bawah kendali Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada III.
Barang bukti yang ditemukan memperkuat bahwa PB merupakan bagian dari TPN OPM, khususnya dari Papua Intelligent Service (PIS). Terduga TPN/OPM tersebut kemudian diserahkan kepada pihak Polres Supiori untuk proses hukum dan pendalaman lebih lanjut.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali selalu menekankan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk meningkatkan kewaspadaan dan merespons cepat setiap tindakan yang melanggar hukum di wilayah kerjanya. Kasal juga mendorong sinergi dengan instansi terkait dan stakeholder untuk proses penanganan yang lebih lanjut.
Operasi ini menunjukkan komitmen TNI AL dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah NKRI, serta pentingnya kerjasama antara TNI, Polri, dan masyarakat dalam menangani ancaman terhadap keamanan nasional. (*)