Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM - Surabaya akan menjadi saksi sejarah dengan digelarnya Upacara Peringatan Hari Juang Polri untuk pertama kalinya pada Rabu, 21 Agustus 2024. Acara ini akan dilaksanakan di Monumen Perjuangan Polri, yang terletak di Jalan Polisi Istimewa, sebuah lokasi yang dipilih secara simbolis untuk menghormati sejarah perjuangan Kepolisian Republik Indonesia.
Untuk memastikan kelancaran jalannya acara, Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya telah menyusun skema rekayasa lalu lintas yang komprehensif di sekitar lokasi upacara. AKBP Arif Fazlurrahman, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Surabaya, mengungkapkan bahwa rekayasa ini bertujuan untuk meminimalisir kemacetan yang mungkin terjadi akibat peningkatan aktivitas di sekitar Monumen Perjuangan Polri.
"Kami telah melakukan beberapa kali simulasi untuk memastikan efektivitas pengalihan arus, terutama di simpang empat Urip Sumoharjo, yang menjadi salah satu titik krusial dalam rekayasa lalu lintas ini," ujar AKBP Arif Fazlurrahman saat ditemui di kantornya.
Arus lalu lintas akan mulai dialihkan dari simpang empat Urip Sumoharjo. Kendaraan yang menuju arah selatan melalui Jalan Urip Sumoharjo akan diarahkan untuk berbelok ke Jalan Pandegiling. Dari sana, pengendara akan melintasi Jalan Dinoyo sebelum kembali ke Jalan Polisi Istimewa, yang menuju ke arah Darmo. AKBP Arif menegaskan bahwa sisi selatan Jalan Polisi Istimewa tidak akan ditutup sepenuhnya, namun pengendara yang melintas akan diarahkan ke Jalan Darmo.
Sementara itu, kendaraan yang datang dari arah Darmo menuju Urip Sumoharjo tetap dapat melintas tanpa hambatan. Namun, pengalihan arus juga diterapkan bagi kendaraan yang datang dari Jalan Raya Kertajaya menuju Pandegiling. Kendaraan tersebut akan diarahkan melalui Jalan Gubeng dan Ngagel untuk kemudian kembali menuju Dinoyo, menghindari lokasi upacara.
"Kendaraan dari arah Ngagel menuju Dinoyo akan dialihkan ke Jalan Gubeng guna menghindari potensi kemacetan di sekitar Monumen Perjuangan Polri. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul selama berlangsungnya upacara ini," lanjut AKBP Arif.
Rekayasa lalu lintas ini tidak hanya dirancang untuk mengurangi kemacetan, tetapi juga untuk memastikan bahwa Upacara Hari Juang Polri dapat berlangsung dengan lancar dan khidmat, sekaligus memberikan penghormatan yang layak kepada sejarah panjang perjuangan kepolisian di Indonesia.
Pihak kepolisian juga mengimbau warga yang berencana melintasi kawasan tersebut pada hari upacara untuk mengikuti arahan petugas di lapangan dan merencanakan perjalanan mereka dengan mempertimbangkan adanya rekayasa lalu lintas ini.
"Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama dengan mengikuti arahan petugas dan mengatur waktu perjalanan mereka dengan baik. Dukungan dan pengertian dari masyarakat sangat kami harapkan agar upacara ini dapat berjalan dengan lancar dan tertib," tutup AKBP Arif Fazlurrahman.
Dengan persiapan yang matang, Surabaya siap menyambut momen bersejarah ini, memberikan penghormatan kepada para pahlawan Polri yang telah berjuang demi keamanan dan ketertiban bangsa. (*)