Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Sinergi Polres Boyolali Dalam TMMD Bersama Masyarakat: Cegah Terorisme, Pernikahan Dini, dan Pemborosan Pangan

Redaksi
Wednesday, August 14, 2024
Last Updated 2024-08-14T06:00:45Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Pasang Iklan Disini


Laporan: W Widodo


 BOYOLALI | SUARAGLOBAL.COM - Polres Boyolali bersama instansi terkait menggelar penyuluhan komprehensif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu penting yang berpotensi mengancam keamanan dan kesejahteraan. Acara ini, yang merupakan bagian dari program Non Fisik TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun Anggaran 2024, dilaksanakan pada Selasa siang (13/08/24) di Aula Balai Desa Catur, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.


Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga, melalui Kasihumas AKP Arif Mudi Prihanto, menegaskan komitmennya untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memahami dan mengantisipasi bahaya terorisme, dampak pernikahan dini, dan pentingnya mengurangi pemborosan pangan. "Penyuluhan ini adalah bukti nyata dari sinergi antara TNI-Polri dan instansi terkait dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat Boyolali. Harapan kami, masyarakat bisa lebih proaktif dalam menjaga lingkungan mereka dari berbagai ancaman," ujar AKP Arif.


Dalam sesi pertama penyuluhan, Kanit Bintibsos Sat Bimas Polres Boyolali, Ipda Mustaqim, memaparkan situasi terkini terkait ancaman terorisme di Boyolali. Ia menjelaskan bahwa di wilayah ini terdapat 14 eks narapidana teroris, di mana 12 orang telah dibina dan kembali ke masyarakat, sementara 2 orang masih membatasi diri dari interaksi sosial, dan 3 orang lainnya masih menjalani hukuman di Lapas. "Boyolali merupakan wilayah strategis yang pernah terlibat dalam aktivitas terorisme karena kedekatannya dengan Kota Solo. Oleh karena itu, kewaspadaan harus selalu dijaga," tegas Ipda Mustaqim. Ia juga mendorong masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan selalu mengawasi penggunaan perangkat elektronik dalam keluarga.


Penyuluhan berlanjut dengan sesi yang disampaikan oleh Ibu Sekar Ananda Qurata A'yun dari Forum Generasi Remaja (Genre), yang membahas dampak pernikahan dini. Ibu Sekar menyoroti bahwa pernikahan dini masih menjadi masalah di masyarakat, dipengaruhi oleh adat, gaya pacaran, pendidikan yang rendah, dan kehamilan di luar nikah. "Pernikahan dini memiliki dampak negatif yang serius, termasuk hilangnya masa remaja, risiko kesehatan bagi ibu dan anak, putus sekolah, dan tekanan psikologis yang tinggi," jelasnya.


Kegiatan diakhiri dengan penyuluhan oleh Ibu Dian Mujiwiyati dari Pokja III TP PKK Kabupaten Boyolali, yang menekankan pentingnya mengurangi pemborosan pangan. Menurutnya, sekitar 23 hingga 24 juta ton makanan terbuang setiap tahun di Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan konsumsi yang tidak terkontrol dan kurangnya perencanaan belanja. "Pemborosan pangan tidak hanya membebani lingkungan, tetapi juga berkontribusi terhadap pemanasan global melalui pelepasan gas metana dari pembusukan bahan organik," ujarnya. Ibu Dian mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola bahan pangan dan mengurangi limbah makanan.


Dengan terselenggaranya penyuluhan ini, Polres Boyolali berharap masyarakat dapat lebih waspada terhadap bahaya terorisme, memahami pentingnya mencegah pernikahan dini, dan mulai mengurangi kebiasaan boros pangan. Semua ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan di Kabupaten Boyolali. (*)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Banner