Laporan: W Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM - Ribuan warga Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, memadati jalan-jalan utama pada Sabtu pagi (10/8/2024) untuk mengikuti Kirab Merti Desa, yang dikenal dengan sebutan "Saparan." Acara tahunan ini berhasil menarik perhatian tidak hanya warga setempat, tetapi juga pengunjung dari berbagai daerah sekitarnya.
Saparan, yang diikuti oleh warga dari enam Rukun Warga (RW) di Tegalrejo, merupakan tradisi yang bertujuan untuk melestarikan budaya lokal dan mempererat hubungan sosial antarwarga. Acara ini menjadi magnet bagi warga luar daerah yang ingin menyaksikan keunikan budaya tradisional tersebut.
Arif, seorang warga Boyolali, hadir bersama keluarganya untuk menikmati suasana karnaval yang diadakan di Tegalrejo. "Saya bawa anak-anak untuk melihat langsung karnaval di Tegalrejo. Ini kesempatan bagus bagi mereka untuk belajar tentang kebudayaan," ujar Arif saat ditemui di Lapangan Bengkok, Tegalrejo.
Kemeriahan acara tidak hanya datang dari partisipasi warga setempat, tetapi juga melibatkan berbagai sekolah di wilayah Kelurahan Tegalrejo. Harianto, warga Magersari, Tegalrejo, yang ikut berpartisipasi dalam pawai, mengungkapkan bahwa Saparan tahun ini dihadiri oleh siswa-siswi dari berbagai jenjang pendidikan. "Selain warga, ada juga dari sekolah TK, SD, SMP, MTs, SMA yang turut memeriahkan acara. Semua bersemangat," katanya.
Pemandangan menarik lainnya adalah kehadiran Lurah Tegalrejo, Ponco M. Hasan, yang berada di barisan paling depan selama pawai berlangsung. Ponco M. Hasan tampak sibuk mengoordinasi jalannya acara, memastikan semuanya berjalan lancar. Ketika dikonfirmasi oleh wartawan melalui pesan WhatsApp, Ponco menyatakan bahwa dirinya masih berada di panggung kehormatan untuk menyaksikan penampilan para peserta pawai. "Siap, sebentar ini masih ada perform," balasnya singkat.
Saparan di Tegalrejo bukan sekadar tradisi, tetapi juga menjadi ajang bagi warga dan pengunjung untuk merasakan kedekatan budaya dan kebersamaan. Acara ini juga menunjukkan betapa kuatnya daya tarik tradisi lokal dalam menjaga keharmonisan sosial dan membangun identitas komunitas yang kuat di Salatiga. (*)