Laporan: Ninis Indrawati
KOTA MALANG – Dalam rangka mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang aman dan kondusif, Polresta Malang Kota bersama Forkopimda Kota Malang, KPU Provinsi Jawa Timur, aparat terkait, dan perwakilan partai politik menandatangani Deklarasi Pilkada Serentak sebagai Sarana Integrasi Keberagaman Budaya di Jawa Timur. Acara tersebut berlangsung di Lapangan Brawijaya Rampal, Kota Malang, pada Sabtu (24 Agustus 2024), sekaligus menandai serah terima dan pemberangkatan Kirab Maskot Pilkada 2024.
Kabag Ops Polresta Malang Kota, AKP Sutomo, SH, mewakili Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, menyampaikan bahwa deklarasi ini adalah bentuk komitmen bersama untuk menciptakan suasana damai dan harmonis selama proses Pilkada. “Kami di Polresta Malang Kota siap memberikan pengawalan penuh untuk memastikan seluruh tahapan Pilkada berlangsung tanpa hambatan,” ujar AKP Sutomo.
Deklarasi ini mencakup empat poin penting yang mencerminkan komitmen semua pihak dalam menjaga integritas, transparansi, dan keadilan selama Pilkada. Poin-poin tersebut meliputi:
1. Mewujudkan Pilkada sebagai Sarana Integrasi Keberagaman Budaya: Pilkada 2024 diharapkan menjadi wadah pemersatu yang mencerminkan keberagaman budaya di Jawa Timur.
2. Pelaksanaan Pilkada yang Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil: Semua pihak sepakat untuk menjalankan proses Pilkada sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang murni.
3. Menjaga Integritas dan Tanggung Jawab: Komitmen untuk melaksanakan Pilkada dengan penuh tanggung jawab terhadap proses dan hasil, guna memastikan legitimasi pemilihan.
4. Memajukan Kesejahteraan Umum dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa: Pilkada diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat.
Kirab Maskot Pilkada 2024 yang diresmikan pada kesempatan ini merupakan bagian dari upaya sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Insan Qoriawan, Komisioner KPU Provinsi Jawa Timur Bidang Divisi Data dan Teknis Penyelenggara, menjelaskan bahwa kirab ini akan melintasi 19 kabupaten/kota di Jawa Timur dalam dua jalur utama. Jalur pertama mencakup Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, dan Kota Malang, sedangkan jalur kedua meliputi Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, dan Gresik.
“Kirab ini bertujuan untuk menyosialisasikan tanggal pemungutan suara kepada masyarakat, sehingga seluruh pemilih yang terdaftar dapat hadir di TPS pada 27 November 2024,” ujar Insan Qoriawan. Kirab ini akan berlangsung selama enam hari berturut-turut, dari 24 hingga 29 Agustus 2024, dan dirancang agar tidak terhenti meski bertepatan dengan kegiatan pendaftaran pasangan calon.
Ketua KPU Kota Malang, Muhammad Toyib, S.H.I., menekankan pentingnya Pilkada sebagai sarana untuk mempersatukan masyarakat dengan latar belakang yang beragam. Mengusung tagline "Integrasi dan Harmoni, Gak Nyoblos Gak Mbois Jess," Pilkada Kota Malang diharapkan dapat menciptakan pemilu yang adil, guyub, rukun, dan harmonis.
“Kami ingin Pilkada ini tidak hanya menjadi ajang memilih pemimpin, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan kerukunan di tengah masyarakat,” ujar Toyib. Ia menambahkan bahwa maskot Pilkada Kota Malang, yang melambangkan ketegasan dan kasih sayang, menjadi simbol penyatuan visi bersama dalam menjalankan demokrasi.
AKP Sutomo juga menegaskan kesiapan Polresta Malang Kota untuk bekerja sama dengan KPU, Bawaslu, dan elemen penyelenggara Pilkada lainnya seperti PPS dan PPK. “Kami berkomitmen untuk memastikan setiap tahapan Pilkada berjalan dengan baik dan sesuai aturan, demi terciptanya pemilu yang damai dan adil,” ujarnya.
Dengan komitmen dan persiapan yang matang, seluruh pihak berharap Pilkada Serentak 2024 dapat berlangsung aman, lancar, dan menjadi sarana integrasi keberagaman budaya di Jawa Timur. Dukungan penuh dari Polresta Malang Kota menjadi salah satu kunci sukses dalam pelaksanaan Pilkada yang damai dan harmonis. (*)