Laporan: S Hadi Purba
JAKARTA | SUARAGLOBAL.COM - Di tengah semarak peringatan hari ulang tahun yang ke-4, Organisasi Maluku Utara Bersatu (MUB) sukses menggelar acara bertema “Kumpulkan yang tercecer, sapa yang terlupa, jemput yang tertinggal, dalam bingkai Marimoi Ngne Futuru,” pada Jumat, 16 Agustus 2024. Bertempat di Taman Kuliner, Duren Sawit, Jakarta Timur, acara ini berhasil menggambarkan filosofi hidup masyarakat Maluku Utara yang mengedepankan persatuan dan kebersamaan, terutama bagi mereka yang berada di perantauan.
Acara yang penuh dengan nuansa persatuan dan kebersamaan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Umum MUB, Oktofianus H. Sero; Sekretaris Jenderal, Anhar Maulang; Wakil Ketua Umum I, Rusli Sudin; Penasehat MUB, Wiliam Foke; serta Panglima MUB, Iskandar Alam. Selain itu, turut hadir pula perwakilan dari Kesbangpol Jakarta Timur, Polres Jakarta Timur, Polsek Duren Sawit, serta pengurus DPP dan DPD MUB se-Jabodetabek. Tidak ketinggalan, beberapa organisasi masyarakat Maluku dari provinsi lainnya juga meramaikan acara tersebut.
Ketua panitia acara, H. Ka'ap Richard, dalam sambutannya menegaskan bahwa kehadiran MUB menjadi kekuatan signifikan bagi masyarakat Maluku Utara di perantauan untuk tetap bersatu dalam membangun negeri tercinta. “MUB kita jadikan pemersatu masyarakat Maluku Utara di perantauan,” ungkap Richard dengan penuh semangat, menggambarkan pentingnya keberadaan MUB sebagai wadah persatuan.
Sementara itu, Ketua Umum MUB, Oktofianus H. Sero, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ulang tahun ini. Ia menekankan bahwa MUB, yang terbentuk di Jakarta pada 28 Juni 2020, memiliki peran strategis sebagai ujung tombak dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat Maluku Utara, khususnya yang sering kali diabaikan dalam sektor pertambangan di wilayah tersebut. “Mari kita bahu-membahu memperjuangkan hak-hak masyarakat Maluku Utara. Kiranya MUB menjadi pelopor perjuangan bagi masyarakat miskin di Maluku Utara,” tegas Sero, memperkuat komitmen organisasi dalam mengangkat derajat dan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara, baik di perantauan maupun di kampung halaman.
Lebih lanjut, Sero menjelaskan bahwa sejak awal berdirinya, MUB telah berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Maluku Utara, yang terdiri dari empat kesultanan yang hingga kini tetap dianut oleh masyarakatnya. “Jangan kami dianaktirikan, ini pesan kami agar masyarakat Maluku Utara di Jabodetabek bersatu memperjuangkan untuk membawa kesejahteraan Maluku Utara,” tegasnya, menggarisbawahi pentingnya kesetaraan dan perhatian yang adil bagi masyarakat Maluku Utara.
Ucapan selamat juga datang dari Ketua Dewan Pengawas, Farok Togolobe, yang berharap agar MUB dapat terus memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat Maluku Utara. “Di HUT ke-4 ini, meskipun masih ada riak-riak yang terjadi, seperti perbedaan pendapat, namun saya berharap hal ini dijadikan semangat dan motivasi untuk terus membangun MUB agar ke depan menjadi lebih baik,” kata Farok, mengingatkan pentingnya persatuan di tengah perbedaan.
Farok juga menekankan bahwa perbedaan pendapat seharusnya tidak menjadi penghalang bagi persatuan, tetapi justru sebagai dorongan untuk mencapai tujuan bersama. “Walaupun kita berbeda pendapat, saat berbicara tentang kepentingan masyarakat Maluku Utara, mari kita duduk bersama dan bahas dengan baik, karena dengan bersatu, kita dapat menepis segala macam pikiran negatif yang bisa menimbulkan fitnah,” tambahnya, mengajak semua pihak untuk tetap bersatu dalam memperjuangkan kepentingan bersama.
Puncak acara ditandai dengan pemotongan kue ulang tahun yang dipimpin oleh Ketua Umum MUB, Oktofianus Sero, bersama dengan jajaran pengurus lainnya. Dalam momen tersebut, Sero juga memberikan apresiasi khusus kepada insan pers yang tergabung dalam Pers Masyarakat Maluku Utara Bersatu (Pers MUB) dengan memberikan potongan kue sebagai simbol penghargaan atas kontribusi mereka dalam menyebarkan informasi dan mengangkat isu-isu penting masyarakat Maluku Utara.
Perayaan ulang tahun ke-4 MUB ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan usia organisasi, tetapi juga sebagai momen refleksi dan penguatan komitmen untuk terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara, baik di perantauan maupun di tanah air. (*)
