Laporan: Iswahyudi Artya
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengumumkan pencapaian luar biasa dalam upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Per Maret 2024,
angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur tercatat hanya 0,66 persen, atau sekitar 268.645 jiwa, turun signifikan dari 4,40 persen pada tahun 2020.
Capaian ini merupakan hasil dari berbagai program dan kebijakan penanggulangan kemiskinan yang dijalankan secara konsisten selama lima tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indah Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak.
Adhy Karyono menegaskan, penurunan ini lebih cepat dibandingkan dengan angka nasional, yang saat ini berada di 0,83 persen.
"Kami sangat bersyukur dengan penurunan signifikan ini. Ini menunjukkan bahwa program-program yang telah kami jalankan selama ini memberikan dampak positif yang nyata. Namun, pekerjaan kami belum selesai," ujar Adhy dalam sebuah pernyataan resmi di Surabaya, Jumat (23/8/2024).
Adhy menargetkan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur akan mencapai 0 persen pada akhir tahun 2024. Untuk mewujudkan target ambisius ini, Adhy dan timnya akan terus melanjutkan berbagai program yang sudah berjalan, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga ke tingkat desa.
Beberapa program yang telah diimplementasikan termasuk pemberian insentif fiskal, pengadaan pasar murah, serta penyediaan air bersih di desa-desa yang membutuhkan. Selain itu, pemerintah juga fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program seperti
Program Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa) dan Program Kredit Sejahtera (Prokesra).
Adhy juga menekankan pentingnya mengurangi wilayah kantong-kantong kemiskinan melalui rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), jambanisasi, dan elektrifikasi. Menurutnya, keberhasilan penurunan angka kemiskinan ekstrem ini tak lepas dari intervensi yang dilakukan di semua level pemerintahan, baik makro maupun mikro.
Meskipun hasilnya sudah sangat positif, Adhy mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai target zero kemiskinan ekstrem.
"Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun warga Jawa Timur yang masih hidup dalam kemiskinan ekstrem pada akhir 2024. Ini adalah komitmen kami dan cita-cita bangsa yang tertuang dalam UUD 1945," pungkasnya.
Dengan capaian ini, Jawa Timur berhasil menjadi salah satu provinsi dengan penurunan kemiskinan ekstrem tercepat di Indonesia, memberikan harapan bagi provinsi lainnya untuk mengikuti jejak yang sama. (*)