Istimewa |
Laporan: Ninis Indrawati
MALANG | SUARAGLOBAL.COM – Langit malam di atas Lanud Abdulrachman Saleh menjadi saksi bisu aksi senyap dan presisi para prajurit dari tiga Satuan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU. Dengan menggunakan metode penerjunan High Altitude High Opening (HAHO), prajurit-prajurit terlatih ini melaksanakan infiltrasi ke daerah musuh dengan kecepatan dan ketepatan tinggi, menandai puncak dari Latihan Pemantapan Tim Matra Udara Triwulan III Tahun 2024, (22/08).
Dari ketinggian 15.000 kaki, para prajurit diterjunkan menggunakan pesawat C130 Hercules milik Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh. Mereka tergabung dalam Tim Dalpur Denmatra 1 Kopasgat, yang dipimpin oleh Letkol Pas Riwan Sugiyono, serta Denmatra 2 Kopasgat yang dipimpin oleh Letkol Pas Adhi Prayogo. Selain itu, turut serta pula Satuan Bravo 90 Kopasgat di bawah komando Lettu Pas Ilham Waldy. Dengan membawa perlengkapan tempur dan peralatan komunikasi modern, mereka terjun bebas di malam hari, menempuh jarak 6,2 nautical miles dari daerah sasaran (Drop Zone).
Latihan yang digelar selama tiga minggu ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan prajurit dalam melaksanakan operasi penerjunan, baik di siang maupun malam hari. Setiap tahapan latihan dimulai dari penerjunan tanpa perlengkapan tempur, hingga mencapai puncaknya dengan penerjunan HAHO malam hari yang menggunakan perlengkapan lengkap. Latihan ini menekankan pada ketepatan navigasi dan kehandalan komunikasi, memastikan setiap prajurit mampu menyelesaikan misi tanpa terdeteksi oleh musuh.
Latihan pemantapan ini juga diharapkan mampu memperkokoh profesionalisme para prajurit Kopasgat dalam melaksanakan tugas-tugas operasi. "Kami berusaha semaksimal mungkin agar setiap prajurit memahami dan mampu menerapkan seluruh prosedur penerjunan dengan perlengkapan tempur dan peralatan komunikasi yang memadai," ujar Letkol Pas Riwan Sugiyono, Danden Matra 1 Kopasgat. "Latihan ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kecerdasan dan ketenangan dalam menghadapi situasi genting."
Dengan suksesnya latihan ini, diharapkan para prajurit Kopasgat semakin siap dalam menghadapi berbagai tantangan operasi di masa depan, menjadikan mereka garda terdepan dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia. (*)