 |
| Istimewa |
Laporan: Waspada Gea
SAMARINDA | SUARAGLOBAL.COM - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur (Diskominfo Kaltim) kembali menggelar jumpa pers rutin bulanan yang diadakan di aula Warung Informasi Etam Kaltim (WIEK) Kantor Diskominfo Kaltim. Dalam kesempatan ini, Diskominfo Kaltim menghadirkan tiga narasumber untuk membahas dua topik utama yang penting bagi masyarakat Kalimantan Timur, yakni Program Rumah Layak Huni (RLH) dan pendaftaran mahasiswa baru di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim, (23/08/24).
Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Kehumasan (IKP) Diskominfo Kaltim, Irene Yuriantini, membuka acara dengan menyampaikan apresiasi kepada para narasumber dan awak media yang telah hadir. "Terima kasih kepada para narasumber dan awak media yang sudah hadir. Jumpa pers yang kita gelar rutin ini, tidak mungkin terlaksana tanpa partisipasi dari para narasumber dan insan media," ujar Irene dalam sambutannya.
Narasumber pertama yang memberikan pemaparan adalah Irhamsyah, Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adbang) Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kaltim. Irhamsyah memaparkan Program Rumah Layak Huni (RLH) yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang masih berada di bawah garis kemiskinan.
Menurut Irhamsyah, hingga saat ini, Pemprov Kaltim telah berhasil membangun ribuan unit rumah layak huni yang tersebar di berbagai daerah di Kaltim. "Program RLH ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat kurang mampu. Kami terus berupaya agar program ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran," kata Irhamsyah.
Lebih lanjut, Irhamsyah juga menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini, seperti keterbatasan anggaran dan kesulitan akses ke daerah-daerah terpencil. Meski demikian, pemerintah tetap optimis bahwa program RLH akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Kalimantan Timur.
Setelah pembahasan mengenai Program RLH, sesi dilanjutkan dengan pemaparan dari Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Dasmiah, dan Profesor Bohari Yusuf, Ketua Tim Fasilitasi Pendirian ISBI Kaltim. Mereka membahas tentang pendaftaran mahasiswa baru di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim yang baru saja didirikan.
Profesor Bohari Yusuf menjelaskan bahwa ISBI Kaltim merupakan institusi pendidikan tinggi yang fokus pada pengembangan seni dan budaya lokal Kalimantan Timur. "Pendirian ISBI Kaltim adalah langkah penting untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan seni dan budaya yang dimiliki daerah ini. Kami berharap, melalui ISBI Kaltim, generasi muda dapat lebih memahami dan mengapresiasi warisan budaya mereka sendiri," jelas Bohari.
Dasmiah menambahkan, pendaftaran mahasiswa baru di ISBI Kaltim telah dibuka, dan pemerintah berharap institusi ini dapat menarik minat calon mahasiswa dari seluruh Kalimantan Timur dan bahkan dari luar daerah. "Kami mengundang seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam pengembangan seni dan budaya melalui pendidikan di ISBI Kaltim. Pendaftaran sudah dibuka, dan kami siap menyambut para mahasiswa baru," ujar Dasmiah.
Jumpa pers yang dihadiri oleh puluhan media online, cetak, dan elektronik ini berlangsung interaktif. Usai pemaparan materi dari para narasumber, sesi tanya jawab dan doorstop dilakukan oleh para wartawan. Berbagai pertanyaan diajukan terkait detail pelaksanaan Program RLH dan perkembangan pendaftaran mahasiswa di ISBI Kaltim.
Dengan adanya sesi jumpa pers rutin ini, Diskominfo Kaltim berharap dapat terus memberikan informasi yang transparan dan akurat kepada masyarakat mengenai program-program pemerintah, serta mendukung pelaksanaan pembangunan di Kalimantan Timur. (*)
