SALATIGA,BeritaGlobal.Net – Sebanyak 17 siswa dari T English Club (TEC) Kota Salatiga ikuti outing, di Dancing Mountain House / Rumah Bambu Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
Para siswa nampak gembira selama mengikuti kegiatan outing ini.
"Semua kegiatan yang ada di TEC ini menggunakan bahasa inggris, dengan tujuan untuk membiasakan anak-anak khususnya yang ada di Kota Salatiga mahir berbahasa Inggris dalam berbagai kegiatan,"Kepala TEC, Nauly kepada wartawan, Sabtu (14/8/2022).
Diungkapkan Nauly bahwa salah satu program TEC yakni setiap satu bulan sekali mengadakan satu kegiatan outing.
“Outing ini tergantung levelnya, kalau yang sekarang ini kegiatannya untuk anak-anak SMP dan SMA,”ungkapnya.
Jadi, lanjut Nauly, TEC ini diikuti anak-anak TK, SD, SMP dan SMA bahkan tingkat perguruan tinggi dan profesional ada disini.
“Untuk kegiatan sekarang yakni gathering, jadi mereka dilatih untuk mengadakan acara sendiri, mengatur konsep acara,” jelasnya.
Selain memberi kegiatan berbahasa inggris, pihaknya berkeinginan agar anak-anak ini belajar tentang leadership, bertanggungjawab atas tim.
Mulai dari rundown, games, barbeque serta acara-acara lainnya, anak-anak yang membuat.
“TEC hanya memfasilitasi mereka dan panitia intinya sebenarnya di mereka,” ucapnya.
Ada berbagai rangkaian kegiatan gathering yang diadakan oleh siswa-siswi TEC.
“Ada berbagai kegiatan di outdoor seperti games, camping, barbeque dan ada penyuluhan anti narkoba yang bekerja sama dengan Polres Salatiga,” paparnya.
Menurutnya penyuluhan anti narkoba kepada para siswa TEC ini untuk membekali para siswa tentang pengetahuan terkait narkoba.
“Peserta yang ikut gathering ini mayoritas di jenjang SMP dan SMA serta mulai beranjak dewasa yang memungkinkan pergaulan lebih luas dan bebas, jadi kita ingin membekali mereka dengan pengetahuan apa sih narkoba itu serta bagaimana cara memilah-milah pergaulan supaya tidak masuk ke dalam pergaulan yang berkaitan dengan narkoba,” katanya.
Selain penyuluhan anti narkoba, para siswa ini juga dapat berbagi ilmu dan budaya dari negara lain.
Ada tiga guru tamu untuk sharing, guru-guru ini berasal dari Amerika, Brazil dan Cina.
“Jadi mereka mengajar di TEC untuk memberikan sharing-sharing tentang budaya,” ucapnya.
“Kita juga selalu memfasilitasi teman-teman TEC supaya mereka juga mengenal budaya dari negara lain dan para guru ini tertarik dan belajar tentang budaya yang ada di Indonesia,” imbuhnya.
Dirinya berharap semua kegiatan TEC serta para siswa agar tidak melakukan bullying.
“Walaupun mereka tidak berasal dari sekolah, latar belakang, suku bangsa yang sama, ada yang Chinese, Jawa, Sumatra dan lainnya tidak ada perbedaan antara yang lain,” tandasnya.(*)